“Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh!”
Kalimat tersebut sempat populer di kalangan masyarakat Indonesia pada tahun 90-an, namun dengungannya kini mulai jarang sekali terdengar. Kalimat tersebut singkat, namun maknanya dapat tergambar dengan sangat jelas.
Persatuan adalah landasan semangat yang sejak dulu digunakan oleh para pejuang untuk membangun bangsa. Budaya gotong royong merupakan salah satu perwujudan nyata dari semangat persatuan masyarakat Indonesia.
Jika kita berbicara masa lalu, mudah sekali menemukan budaya gotong royong dalam berbagai bentuk. Mulai dari kerja bakti yang seringkali dilakukan warga masyarakat setiap satu minggu sekali hingga budaya gotong royong antar umat beragama. Budaya gotong royong adalah identitas nasional. Karenanya, budaya gotong royong seharusnya terus dijaga supaya terus diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
Sayangnya, saat ini budaya gotong royong mulai hilang.
Perkembangan jaman dan tuntutan kebutuhan hidup telah menjadikan sebagian dari kita menjadi lebih materialistis dan berhitung dalam setiap langkah yang kita kerjakan.
individualis semakin mengemuka dan membuat jarak antar tetangga semakin menganga.
Mari kita renungkan:
Dengan semangat individualis, maka kita ibarat spt :
1 x 1000 = 1000, jika kita sakit menjadi 0 x 1000 = 0
Family dan kerabat centris, adalah ibarat:
10 x 100 = 1000, jika 3 orang sakit menjadi 7 x 100 = 700
Semangat Gotong Royong, maka ibarat:
1000 x 1 = 1000, dan karena wabah ada 200 orang yang sakit, menjadi 800 x 1 = 800
Bayangkan hal tersebut dalam bisnis anda, yang manakah yang lebih baik dan menguntungkan ?
Manakah yang lebih banyak orang yang di untungkan?
Bisakah di terapkan di bisnis anda, konsep di atas?
Mari kita diskusikan
0819-1643-3018
RajaBali Agency
Milagros Malang Lowokwaru